Pacaran dalam Islam apakah boleh hukumnya?

Pacaran dalam Islam - Pacaran dalam islam apakah boleh atau tidak?

Bagaimana hukum pacaran dalam islam beserta dalilnya serta bagaimana pacaran menurut syariat islam dan solusinya?

Bagi para abege atau remaja muslim khususnya, wajib mengetahui hukum pacaran dalam islam apakah boleh atau tidak.

Di jaman digital ini di mana ilmu bisa dengan mudahnya diakses hanya dengan sentuhan jari, tidak sulit untuk mencari ilmu tentang hukum pacaran menurut agama islam.

Ada banyak ceramah tentang pacaran dalam Islam dari ustad-ustadz favorit yang membahas tentang bagaimana hukum dan dalilnya pacaran dalam agama islam apakah boleh atau tidak.

Dikutip dari sebuah video ceramah youtube dari ustadz DR Khalid Basalamah, MA yang membahas tentang "Bolehnya pacaran dalam Islam", ada seorang penanya yang menanyakan pertanyaan berikut

"Boleh nggak pacaran, Ustadz?"

lalu dijawab oleh ust. Khalid

"Boleh, setelah akad nikah!"
"Sebelum akad nikah nggak ada pacaran dalam islam!", lanjut ustadz Khalid.

Lalu mungkin sebagian besar kita bertanya-tanya, jika pacaran dilarang dalam islam,
"lalu bagaimana saya mengenal dia?"

Bagaimana mengetahui perilaku atau fisik si dia dari mulai bentuk tahi lalat, lihat rambutnya seperti apa, dan berbagai macam alasan lainnya yang ada di benak kita.

Perlu diketahui dalam agama ada 3 rahasia penting untuk mengenal konsep ta'aruf dalam islam yaitu kenali fisiknya, kenali keluarganya, kenali lingkungannya.

Pertama, fisik sesuatu apa yang menarik?

Menurut nabi Muhammad SAW, lihat dari lawan jenis yang mau kau nikahi. Sesuatu yang menarik buat kamu. Apa saja?

Alisnya, warna kulitnya, sesuatu yang ada di wajah dan telapak tangan yang dijadikan patokan.

Kemudian masuk yang kedua, kriteria tentang keluarganya.

Secara umum keluarga ayahnya akan mewariskan fisik dari anak cucu kita nanti.

Keluarga ibunya akan menurunkan karakter dan sifat.

DR Khalid pernah menjelaskan ada sahabatnya yang kulitnya putih, istrinya putih namun anaknya hitam seperti anak Afrika.

Suaminya langsung bilang,
"pasti kau selingkuh!".
"Kok bisa saya putih, kamu putih, tapi ini (anak) hitam?"

Kata istrinya,

"Demi Allah saya tidak pernah disentuh kecuali sama kamu!"

Akhirnya suami istri tersebut ribut dan kemudian dilaporkan ke Rasulullah SAW,

"Ya Rasulullah, lihat, putih putih, ini hitam (anaknya). Bagaimana ini bisa?"

Kemudian Nabi SAW diam sejenak, dan datanglah wahyu, lalu Nabi SAW tanya si suami tersebut sesuai dengan wahyu yang datang tersebut,

"Ada nggak kakekmu kulitnya hitam begini?"

Dia bilang, "Ada!"

"Ini keturunannya itu (kakeknya)", jawab Nabi SAW.

Jadi fisiknya si anak ada turunan dari kakeknya. Makanya jangan heran jika ada suami isteri yang mukanya berbeda dengan anaknya, kemungkinan ada keturunan dari kakeknya.

Kemudian keluarga ibu dari isteri dan keluarga ibu dari suami akan menurunkan karakter, sifat secara umum ke anaknya.

Misalnya keluarga calon si A umumnya dosen, semua suka belajar.

Itu sudah sifat umum keluarga, ada satu orang pemabuk, satu orang ini tidak dihitung.

Kemudian yang ketiga, kenali lingkungannya.

Boleh pada saat ta'aruf kita bertanya,

"Kebiasaannya apa ya?"

"Kerja di mana?"

Misalnya dia menjawab,

"kebiasann saya kalau lagi iseng pulang kantor ke karaoke, duduk sampai jam 12. Habis pulang saya hibur diri pergi ke bar sampai jam 1, pulang, istirahat, besok kerja lagi"

atau misalnya memberikan jawaban

"oh kalau saya lagi kosong nggak apa-apa, saya cuma duduk, kadang saya nonton TV, saya putar film india dari pagi sampai sore"

Dengan melihat jawaban seperti itu berarti kita sudah punya gambaran, lingkungannya, berarti nanti kalau sudah menikah akan seperti itu.

Jadi proses pendekatan untuk mengetahui calon cukup seperti itu.

Tidak perlu pacaran keluar sama-sama.

Semoga Allah beri hidayah kadang ada orang tua kok bisa membiarkan anaknya bebas berpacaran.


Ketika datang laki-laki malam minggu,

"Tante, om pamit ya, saya mau bawa anaknya"

Kemudian orang tuanya menjawab,

"Iya, iya, silahkan!"

Sama saja orangtua tersebut membiarkan anaknya berzina.

Sama saja mempersilahkan anaknya dibawa ke Ancol, dibawa ke bioskop dingin dingin, emangnya nggak zina?

Setidaknya perbuatan tersebut sudah masuk ke kategori mendekati zina.

Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah apa hukum berpacaran dalam syariat islam.

Apakah pacaran itu diperbolehkan atau diharamkan karena tidak bisa dipungkiri bahwa dalam proses berpacaran jaman sekarang saat berdua-duaan tidak bisa dihindari dari perilaku bersentuhan, bermesraan, berpelukan, bahkan berciuman sudah lumrah dari prilaku pacaran anak muda jaman now.

Hukum pacaran menurut agama islam yaitu tidak boleh atau haram.

Sehingga sebagai muslim wajib mematuhi hukum islam dan saling mengingatkan terhadap sesama muslim untuk menjauhi perilaku yang mendekati zina apalagi melakukannya.

Dalil hukum pacaran dalam islam sudah jelas diterangkan dalam Al-Quran.

“Dan janganlah kalian mendekati perbuatan zina, sesungguhnya itu adalah perbuatan nista/keji dan sejelek-jelek jalan.” Al-Isra`: 32


Dari Ibnu Abbas r.a. dikatakan: "Tidak ada yang ku perhitungkan lebih menjelaskan tentang dosa-dosa kecil dari pada hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Allah telah menentukan bagi anak Adam bagiannya dari zina yang pasti dia lakukan. Zinanya mata adalah melihat (dengan syahwat), zinanya lidah adalah mengucapkan/berbicara (dengan syahwat), zinanya hati adalah mengharap dan menginginkan (pemenuhan nafsu syahwat), maka farji (kemaluan) yang membenarkan atau mendustakannya." (HR. Al-Bukhari dan Imam Muslim)

Jadi untuk menghindari pacaran dalam islam, solusinya adalah dg segera melakukan pernikahan yang halal.

Karena jika terlalu lama menunda-nunda pernikahan apalagi berlarut-larut berpacaran maka ditakutkan semakin terjerumus dalam perzinaan.

Semoga artikel ini memberikan wawasan bagi para remaja yang masih melakukan pacaran tentang hukum pacaran dalam islam sehingga mampu mencegah diri agar tidak terjerumus ke dalam perbuatan zina yang hukumnya adalah dosa besar dalam agama islam.
Lebih baru Terlama

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter